Powered By Blogger

Selasa, 30 Maret 2010

Ekonomi internasional

Terjadinya ekspor-impor secara persial yang di asumsikan 2 negara A&B
  • di negara A pada waktu hrg suatu barang Rp 100 per unit dan jumlah barang 250 unit mencapai titik equilibrium (E). namun pada waktu harga naik Rp 200 perunit mengalami kelebihan jumlah suatu barang yang ditawarkan di dalam negri, yaitu sebesar 500 unit (600-100). kelebihan jumlah barang yang ditawarkan diekspor (SXa) ke negara  B
  • di negara B, pada waktu harga suatu barang Rp 300 perunit dan jumlah suatu barang 250 unit mencapai titik equilibrium (E). namun pada waktu harga turun menjadi Rp 200 perunit mengalami kelebihan jumlah barang yang diminta di dalam negri, yaitu sebesar 500 unit (600-100). untuk memenuhi kebutuhan di dalam negri maka negara B melakukan impor ke negara A.
Ada dua komsumen yaitu 1&2, ada dua barang X dan Y
  • konsumen 1 mengkonsumsi barang X sebesar OX1 dan barang Y sebesar OY1, mengkonsumsi seluruh barang (X1 dan Y1) yang dimiliki dapat ditunjukkan dengan kurva IC1
  • konsumen 2 mengkonsumsi barang X sebesar OX2 dan barang Y sebesar OY2, mengkonsumsi seluruh barang (X2 dan Y2) yang miliki dapat ditunjukkan dengan kurva IC2.
  • titik A menunjukkan posisi konsumsi dari kedua konsumen bila masing-masing mengkonsumsikan seluruh barang yang dimilikinya.
  • titik B menunjukkan konsumen 1 memperoleh tingkat kepuasan yang lebih tinggi, demikian juga dengan konsumen 2.
  • titik D menunjukkan konsumen 1 memperoleh semua manfaat dari pertukaran yaitu kepuasannya naik semula IC1 menjadi IC1".
  • titik E menunjukkan konsumen 2 memperoleh semua manfaat (keuntungan) dari pertukaran yaitu kepuasannya naik semula IC2 menjadi IC2"
  • jalur titik EBD disebut dengan jalur kontrak artinya salah satu titik dari kurva kontrak yang akan disetujui oleh kedua belah pihak untuk suatu kontrak tukar-menukar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar